Skip to main content

Alasan tidak enak pacaran masa sekolah


Di kalangan pelajar di indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pacaran, akan tetapi sebagian dari mereka berpendapat, pacaran  itu tidak enak pada masa sekolah. nah untuk itu semua mungkin postingan kali ini akan menjawab pertanyaan dari

Alasan tidak enak pacaran masa sekolah


1. Jadi Ojek Pribadi


   Mungkin sebagian dari kita tidak merasa bahwasannya kita menjadi Ojek Pribadi dari seseorang, mengapa tidak, kita di suruh untuk antar jemput dia yang bukan mahram kita, dan belum tentu akan menjadi kekasih kita kelak nantinya. belum lagi kita yang pada saat itu masih di berikan uang saku oleh orang tua, membuat kita harus mengisikan minyak demi orang lain. betapa menyedihkannya diri kita pada saat itu


2. Jadi ATM berjalan


   ATM? alasan saya mengatakan bahwasannya kita di jadikan ATM berjalan yaitu dikarenakan uang saku yang ada pada kita selalu digunakan untuk mentraktir wanita yang bukan milik kita, di karenakan seperti yang kita ketahui bahwasannya untuk anak sekolah pada zaman ini, mereka masih mendapatkan uang saku dari orang tua mereka, dan tak kalah penting lagi mereka harus merelakan uang saku mereka untuk orang lain, mungkin ada yang sampai mencuri untuk membahagiakan wanita tersebut agar terlihat tidak kantong kering

3. Galau


  Galau mungkin sudah tidak asing di dengar oleh telinga masyarakat, galau ini biasanya di gunakan untuk keadaan ketika kita sedang bersedih atau hal - hal yang membuat kita menjadi tak kuat menahan lagi air mata sehingga membuat kita down dan menjadikan diri kita seseorang yang lemah atau biasa di bilang galau. bagaimana tidak ? ketika kita sudah menjaga wanita yang bukan mahram kita, lalu tiba - tiba dia berkata bahwasannya tidak bisa lagi bersama dengan kita ? ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk di terima, mulai dari anak remaja - dewasa. Dan akhirnya timbullah sesuatu hal yang bodoh oleh diri kita karena terlalu sayang kepada yang bukan mahramnya, mungkin akan ada yang sampai bunuh diri.

4. Hamil di luar Nikah

  Mungkin kejadian ini sudah banyak terjadi dikarenakan pacaran, bagaimana tidak, ketika seseorang berduaan pada suatu tempat dan tidak ada orang yang mengawasi bisikan syaitan pun datang menghampiri orang - orang tersebut sehingga terjadilah perbuatan yang tidak di inginkan hingga orang tersebut hamil dan akhirnya kita menjadi ayah dari yang belum kita halalkan

5. Selingkuh


  Selingkuh pun sudah tidak asing di dengar di telinga masyarakat, mulai dari ketika kalian pacaran atau pun ketika orang - orang yang sudah halal sekali pun masih ada juga yang berselingkuh, mungkin selingkuh ini pun sudah terjadi sejak tidak ada lagi namanya keharmonisan yang terjadi antara dua orang pasangan yang mengakibatkan ketika orang ketiga masuk akhirnya menjadikan orang tersebut memberikan sebagian perasaan mereka kepada orang lain. dan yang lebih bodohnya lagi ada yang nekat membunuh pasangannya sendiri karena sudah terlalu larut akan amarah yang terjadi sehingga membuatnya tak sadarkan diri dan melakukan hal tersebut.


Kesimpulan

Jangan mau pacaran sama seseorang di kala muda, nikmatin aja hidup ini, siapa tau besok mati

Comments

Popular posts from this blog

Adab Adab Budaya Melayu Riau Berdasarkan Google

Orang Melayu mengaku identitas kepribadiannya yang utama adalah adat istiadat Melayu, dan agama Islam. Dengan demikian, seseorang yang mengaku dirinya orang Melayu harus beradat-istiadat Melayu, berbahasa Melayu, dan beragama Islam. Dari tiga ciri utama kepribadian orang Melayu tersebut, yang menjadi pondasi pokok adalah agama Islam, karena agama Islam menjadi sumber adat-istiadat Melayu. Oleh karena itu, adat-istiadat Melayu Riau bersendikan syarak dan syarak bersendikan kitabullah. Dalam bahasa Melayu berbagai ungkapan, pepatah, perumpamaan, pantun, syair, dan sebagainya menyiratkan norma sopan-santun dan tata pergaulan orang Melayu. 1. Pendahuluan Orang Melayu menetapkan identitasnya dengan tiga ciri pokok, yaitu berbahasa Melayu, beradat-istiadat Melayu, dan beragama Islam. Dalam makalah ini, penulis akan mengemukakan beberapa hal pokok yang berkaitan dengan adat istiadat Melayu Riau. Seperti diketahui bersama, segala hal yang bersangkutan dengan adat-istiadat Me

Pembahasan Soal Olimpiade TIK Tingkat Kabupaten Tahun 2006

  Hey bro! kali ini saya mau membahas soal Olimpiade TIK yang di selenggarakan oleh TOKI! Langsung aja ya! SOAL OLIMPIADE TIK Tingkat Kabupaten tahun 2006 Pembahasan ini kami sengaja buat secara berseri, dengan tujuan agar kita tidak lekas bosan dan jenuh. Di samping itu juga agar kita mudah memahami apa yang kami sampaikan dalam pembahasan ini. SOAL 1 – 2: Deskripsi untuk pertanyaan 1-2 Deret bilangan Fibonacci didefisikan secara rekursif sbb. f1 = 1 f2 = 1 fn = fn-1 + fn-2 untuk semua n > 2 1. Berapa banyak kah bilangan Fibonacci antara 10 sampai dengan 100? (A) 90 (B) 9 (C) 5 (D) 10 (E) 12 2. Dengan mengambil satu harga n kemudian anda menjumlahkan bilangan-bilangan tsb mulai dari f1 s.d. fn maka berapakah n terkecil agar jumlah itu > 150? (A) 9 (B) 10 (C) 11 (D) 15 (E) 20 PEMBAHASAN SOAL: Sebagaimana yang kita ketahui bersama, soal-soal dalam olimpiade komputer jarang merupakan soal mandiri. Biasanya, soal-soal ini merupakan soal berkelompok, dengan satu macam permasalaha

Tradisi dan Budaya PraIslam di Nusantara

  Tradisi dan Budaya Islam di Nusantara Sejarah tentu pastilah ada yang mengawalinya dan bisa saja sejarah tersebut dirubah, baik itu untuk hal-hal yang negatif atau bisa juga sejarah tersebut dirubah menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Keadaan geografis dan wilayah yang dimiliki bangsa ini, telah membentuk keragaman dan perbedaan struktur masyarakatnya. Secara sederhana, keragaman ini ditunjukkan setidaknya oleh tiga jenis kelompok masyarakat yang berkembang di seluruh wilayah nusantara. Kelompok I, adalah masyarakat yang hidup di daerah-daerah pedalaman dan kawasan-kawasan yang terpencil. Masyarakat ini biasanya memiliki kepercayaan animisme dan komitmen kesukuannya sangat kuat. Kelompok II, adalah masyarakat yang hidup di sepanjanggaris pesisir, dimana jalur-jalur pedagangan laut telah memudahkan mereka untuk dapat mengenal dan bertukar kebudayaaan dengan dunia luar. Sedangkan kelompok III , adalah masyarakat yang dipengaruhi oleh struktur b