Skip to main content

KEHIDUPAN ADAB SOSIAL BUDAYA MELAYU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

KABUPATEN BENGKALIS

Adat Melayu Kabupaten Bengkalis Riau adalah adat yang bersendikan syariat Islam. Sistem ini menempatkan peranan seorang ayah sangat menentukan dalam kehidupan dalam keluarga. Ayah adalah wali anak-anaknya, apabila anak-anaknya melaskankan ijab kabul. ayah adalah kepala keluarga dan apabila ada warisan maka warisan ini jatuh kepada anak-anaknya serta keluarga lain sesuai dengan menurut hukum Islam. 
Dalam kehidupan sehari-hari, adab sosial budaya ini selalu dan dipakai oleh masyarakat melayu Bengkalis banyak  istilah yang sering dipergunakan untuk menyebut panggilan dalam keluarga, istilah itu antara lain :
Bah, ayah untuk bapak kandung, Mak, Encik, untuk ibu kandung, Ayah Long, untuk saudara ayah atau saudara ibu yang tertua, Ayah Ngah, untuk saudara ayah atau saudara ibu yang tengah, Ayah Cu, untuk saudara ayah atau sudara ibu yang paling bungsu, Ayah Andak, Ayah Cik, Ayah Tam, Ayah Tih disebut juga dengan kata Pak Cik, Pak Andak, Pak Itam, Pak Uteh, Mak Lung, Mak Ngah, Mak Cik.

Hubungan sangat erat kekerabatan dalam kehidupan masyarakat  Melayu Bengkalis terdapat dalam sebutan adat seperti :
Sepahit-pahit daging masih banyak dapat dikunyah, selembut-lembut tulang takkan terkena. artinya bagaimanapun jahatnya seorang keluarga, masih dapat diakui dan dibimbing oleh keluarga lainnya, sedangkan orang lain bagaimana dekatnya masih ada batasnya.
Bagai mencencang tali air, artinya betapapun runcingnya masalah sesama keluarga, tak akan dapat diputuskan, ia tetap keluarga juga.

Kalau sudah tertumbuk ke tentang hidung, kemanapun tak kan dapat mengelak, artinya apapun akibat perbuatan salah seorang anggota keluarga, ia harus turut bertanggung jawab. Ungkapan ini dilakukan dengan sepahit-pahit darah, darah juga namanya. Maksudnya seburuk-buruk anggota keluarga, ia tetap keluarga juga. Tentang bagaimana hubungan antara sesama anggota masyarakat, disebut dengan ungkapan antara lain :

Berjalan selenggang tangan, selangkah seayun kaki. Maksudnya dalam kehidupan bermasyarakat hendaklah sama sepaham, akur dan serasi.

Cencang jangan memutus, makan jangan menghabiskan. Maksudnya dalam pergaulan sehari-hari tidak boleh bertindak semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi haruslah memikirkan kepentingan orang lain serta bertenggang rasa.

Kuat awak mengangkat lidah, kuat bersama mengangkat tuah. Maksudnya kenyataan sendiri belum tentu dapat menyelesaikan pekerjaan  berat, tetapi dengan kekuatan bersama, pastilah pekerjaan yang bagaimanapun besarnya dapat di selesaikan dengan baik.


Sumber : Here

Comments

Popular posts from this blog

Tradisi dan Budaya PraIslam di Nusantara

  Tradisi dan Budaya Islam di Nusantara Sejarah tentu pastilah ada yang mengawalinya dan bisa saja sejarah tersebut dirubah, baik itu untuk hal-hal yang negatif atau bisa juga sejarah tersebut dirubah menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Keadaan geografis dan wilayah yang dimiliki bangsa ini, telah membentuk keragaman dan perbedaan struktur masyarakatnya. Secara sederhana, keragaman ini ditunjukkan setidaknya oleh tiga jenis kelompok masyarakat yang berkembang di seluruh wilayah nusantara. Kelompok I, adalah masyarakat yang hidup di daerah-daerah pedalaman dan kawasan-kawasan yang terpencil. Masyarakat ini biasanya memiliki kepercayaan animisme dan komitmen kesukuannya sangat kuat. Kelompok II, adalah masyarakat yang hidup di sepanjanggaris pesisir, dimana jalur-jalur pedagangan laut telah memudahkan mereka untuk dapat mengenal dan bertukar kebudayaaan dengan dunia luar. Sedangkan kelompok III , adalah masyarakat yang dipengaruhi oleh strukt...

Pembahasan Soal Olimpiade TIK Tingkat Kabupaten Tahun 2006

  Hey bro! kali ini saya mau membahas soal Olimpiade TIK yang di selenggarakan oleh TOKI! Langsung aja ya! SOAL OLIMPIADE TIK Tingkat Kabupaten tahun 2006 Pembahasan ini kami sengaja buat secara berseri, dengan tujuan agar kita tidak lekas bosan dan jenuh. Di samping itu juga agar kita mudah memahami apa yang kami sampaikan dalam pembahasan ini. SOAL 1 – 2: Deskripsi untuk pertanyaan 1-2 Deret bilangan Fibonacci didefisikan secara rekursif sbb. f1 = 1 f2 = 1 fn = fn-1 + fn-2 untuk semua n > 2 1. Berapa banyak kah bilangan Fibonacci antara 10 sampai dengan 100? (A) 90 (B) 9 (C) 5 (D) 10 (E) 12 2. Dengan mengambil satu harga n kemudian anda menjumlahkan bilangan-bilangan tsb mulai dari f1 s.d. fn maka berapakah n terkecil agar jumlah itu > 150? (A) 9 (B) 10 (C) 11 (D) 15 (E) 20 PEMBAHASAN SOAL: Sebagaimana yang kita ketahui bersama, soal-soal dalam olimpiade komputer jarang merupakan soal mandiri. Biasanya, soal-soal ini merupakan soal berkelompok, dengan satu macam permasa...

Prinsip - Prinsip Perbankan Syariah

  BAB I PENDAHULUAN         A.       Latar Belakang Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan sistem syariah (hukum islam). Usaha pembentukkan sistem ini berangkat dari larangan islam untuk memungut dan meminjam bedasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan investasi untuk usaha yang dikategorikan haram,misalnya dalam makanan,minuman,dan usaha-usaha lain yang tidak islami,yang hal tersebut tidak diatur dalam Bank Konvensional. Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Dengan adanya bank tersebut diharapkan tidak adanya kerancuan dalam proses muamalah bagi para pemeluk agama islam, sehingga mereka terjaga dari keharaman akibat tidak adanya suatu wadah yang melayani mereka dalam bidang muamalah yang bersifat islami. Sampai saat ini perbankan syariah di Indonesia belum mampu menunjukan eksistensinya ,banyak masyarakat yang tidak menaruh kepercay...